Selasa, 05 Februari 2013

Syarat dan Ketentuan Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2013/2014

Syarat dan Ketentuan Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2013/2014

Syarat dan Ketentuan Pendaftaran sebagai berikut :
1.    Pola Seleksi Tes Tertulis (PSTT)
PSTT adalah pola seleksi melalui Ujian Potensi Calon Siswa yang diselenggarakan secara tertulis
      a.    Pendaftaran Online : 11 Feb – 8 Mar 2013
      b.    Verifikasi/ Penyerahan Administrasi Berkas Pendaftaran : 12 Feb – 9 Mar 2013

2.    Pola Seleksi Penelusuran Minat dan Prestasi (PSPMP)
PSPMP adalah Pola seleksi bagi siswa yang mempunyai bakat dan prestasi dalam bidang akademik, olah raga dan seni di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.
      a.    Pendaftaran Online : 11 Feb – 1 Mar 2013
      b.    Verifikasi/ Penyerahan Administrasi Berkas Pendaftaran : 12 Feb – 2 Mar 2013
3.    Syarat-syarat
      a.    Fotocopy Raport (legalisir) dari Kelas VII s.d kelas IX smt ganjil
      b.    Mengisi Formulir Pendaftaran
      c.    Rata-rata Raport mata pelajaran (B. Indonesia, B.Inggris, MTK, IPA, IPS) dari smt I s/d V              minimal  70
      d.    Pasfoto Hitam Putih 3x4 cm = 4 Lembar

             Pasfoto Hitam Putih 2x3 cm = 2 Lembar
      e.    Map Plastik Jepit 1 buah (Merah Untuk Putra dan Biru Untuk Putri)
      f.    Map Kertas Kambing 4 buah (Hijau Untuk Putra dan Kuning Untuk Putri)

      g.   3 Lembar Materai 6000
       h.   Berumur Max 16 tahun TMT 16 Juli 2013
      i.   Khusus Pola Seleksi Penelusuran Minat dan Prestasi disertai dengan surat rekomendasi

            Kepala Sekolah dan sertifikat/ piagam yang pernah diikuti.
4.    Jadwal Pola Seleksi Tes Tertulis (PSTT) : 20 Maret  2013
 ** Website PSB Online : http://www.psb-sman1ultra.sch.id

INFO PENERIMAAN SISWA BARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SMA N 1 INDRALAYA UTARA

[ INFO PSB SMAN ULTRA ]

Syarat dan Ketentuan Penerimaan Siswa Baru SMAN 1 Indralaya Utara Tahun Pelajaran 2013/2014

http://www.psb-sman1ultra.sch.id/
[ INFO PSB SMAN ULTRA ]

Syarat dan Ketentuan Penerimaan Siswa Baru SMAN 1 Indralaya Utara Tahun Pelajaran 2013/2014

http://www.psb-sman1ultra.sch.id/

Senin, 21 Januari 2013

ME AND TEACHER PKN


Senin, 14 Januari 2013

Lia Dwi Ayu Pagarwati


Rabu, 12 Desember 2012

MANFAAT BUAH MANGGIS

XAMthone Plus. Manggis adalah satu-satunya buah yang tidak pernah busuk walaupun didiamkan berada diatas tanah selama apapun. Malahan Dia akan mengering dan menjadi kayu. Itu semua dikarenakan Manggis mempunyai antioksidan yang luar biasa. Berikut ini kami sajikan 17 + 34 Khasiat dari Buah Manggis ;

 

Sabtu, 24 November 2012

PASKIBRA









 




Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di 3 tempat, yakni tingkat Kabupaten/Kota (Kantor Bupati/Walikota), Provinsi (Kantor Gubernur), dan Nasional (Istana Negara). Anggotanya berasal dari pelajar SLTA Sederajat kelas 1 ATAU 2. Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus

Lambang

Lambang dari organisasi paskibraka adalah bunga teratai
  • tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibra harus belajar, bekerja, dan berbakti
  • tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif, disiplin, dan bergembira

Sejarah

Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.
Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebertulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.
Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.
Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Soekarno, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:
  • Kelompok 17 / pengiring (pemandu),
  • Kelompok 8 / pembawa (inti),
  • Kelompok 45 / pengawal.
Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, marinir, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.
Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.
Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja.
Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.